Nama : Vania Putri Rahmanto
NPM : 21209541
Kelas : 4EB13
Tugas
Tambahan 1 :
1.
Sebutkan pengertian etika minimal 3 dan
sebutkan pengertian itu menurut siapa !
Jawab :
Jawab :
- Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Menurut Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
- Menurut Martin (1993), “etika adalah tingkah laku sebagai standart yang mengatur pergaulan manusia dalam kelompok sosial”.
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen P dan K, 1988), ETIKA dijelaskan dengan membedakan tiga arti sebagai berikut.:
1)
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2)
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak.
3)
Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan/ masyarakat.
- Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut :
-
Terminius
Techicus, Pengertian etika dalam hal ini
adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah
perbuatan atau tindakan manusia.
-
Manner dan
Custom, Membahas etika yang berkaitan
dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In
herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk”
suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Sumber :
2.
Apa perbedaan antara egoisme dan
hedonisme ?
Jawab
:
- Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya dan hanya memikirkan diri sendiri. Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah'. Kualitas pribadi mereka Egoisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu. Kata "egoisme" merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno - yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern - ego (εγώ) yang berarti "diri" atau "Saya", dan-isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya. Dengan demikian, istilah ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme filosofis.
- Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM. Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?" Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas.
Jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa hedonisme mengandung suatu egoisme, karena hanya
memperhatikan kepentingan diri sendiri saja. Yang dimaksudkan dengan egoisme
disini adalah egoisme etis atau egoisme yang mengatakan bahwa saya tidak
mempunyai kewajiban moral membuat sesuatu yang lain daripada yang terbaik bagi
diri saya sendiri. Egoisme etis mempunyai prinsip : saya duluan, orang lain
belakangan saja. Tapi prinsip itu sulit untuk dipertahankan. Apa yang membuat
saya menjadi begitu istimewa? Mengapa saya membutuhkan lebih banyak atau hal
hal lebih baik daripada orang lain ? Egoisme etis harus ditolak karena
bertentangan dengan prinsip persamaan: semua manusia harus diperlakukan dengan
cara sama, selama tidak ada alasan untuk perlakuan berbeda. Jika dua pasien pada
waktu yang sama tiba di rumah sakit, yang satu pasien gawat, yang lain pasien
biasa, maka ada alasan untuk melayani pasien gawat dulu dan baru kemudian
pasien biasa. Jika dua anak muda ikut dalam tes masuk perguruan tinggi dan yang
satu memperoleh nilai bagus sedangkan yang kedua mendapat nilai jelek, maka ada
alasan juga untuk perlakuan yang berbeda, yaitu menerima yang pertama dan
menolak yang kedua. Tapi jika tidak ada alasan untuk perlakuan yang berbeda,
dua orang harus diperlakukan dengan cara yang sama.
Sumber :
http://rapendik.com/program/wandira/konseling-remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar