Nama :
Vania Putri Rahmanto
NPM :
21209541
Kelas :
4EB13
TUGAS MINGGU KE- 4
Pelaporan Dan Pengungkapan (Disclosure)
1.
Menjelaskan bagaimana praktek pengungkapan
akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata-kelola keuangan perusahaan di suatu
negara.
Jawab
:
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber
keuangan, sistem hukum, ikatan politik ekonomi, tingkat pembangunan
ekonomi,tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional
dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan
dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris, dan negara – negara Aglo Amerika
lainya pasar ekuitas tersebar luas antara pemegang saham dan perlindungan
terhadap investor sangat ditekankan.Investor intitusional memainkan peranan
penting , menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang
meningkat. Pengukapan publik sangatlah maju sebagai respos terhadap
akuntabilitas perusahaan publik. Di Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan
beberapa Negara berkembang kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi
dan bank merupakan sumber utama pembiayaan perusahaan dan menetapkan disiplin
perusahaan. Pengunkapan publik tidak terlalu maju di pasar – pasar ini dan
perbedaan besar dalam jumlah informasi yang di berikan kepada pemegang saham
besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih diperbolehkan.
2.
Memahami persoalan-persoalan penting yang
mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat pengungkapan keputusan.
Jawab :
Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah
memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan
pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang
tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan
informasi keuangan :
-
Tentang pada siapa informasi diungkapkan
-
Tentang tujuan informasi
-
Tentang seberapa banyak informasi yang harus
diungkapkan
-
Tentang bagaimana informasi diungkapkan
-
Tentang waktu pengungkapan informasi
3.
Mengidentifikasi tujuan pengungkapan
akuntansi dalam pasar ekuitas.
Jawab :
Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi
merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para
penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk
pemanfaatan yang paling produktif.
Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang
sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif.
Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada modal eksternal
yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal
balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana
para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat
dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi
ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang
pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai
konsekwensi kepemilikan.
2. Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini
dipandang dalam pengertian probabilistik.
3. Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda
untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
4. Para investor menyukai tingkat pengembalian yang
tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
5. Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan
aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang
berkaitan dengan pengembalian tersebut.
6. Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan
distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan
mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
4.
Memahami perbedaan mendasar praktek
pengungkapan keuangan perusahaan dalam berbagai aspek.
Jawab :
PENGUNGKAPAN
SUKARELA
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki
dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan
saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang
mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal
dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang
bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya
kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan
pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat
memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan
manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak
mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan
ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima
informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
KETENTUAN
PENGUNGKAPAN WAJIB
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan
perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi
keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada
perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada
para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara
satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada,
Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang
saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya,
yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam)
sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak
ada.
PRAKTIK
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia
dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi
pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan
laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa
depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
(a) ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham
(EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
(b) informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi
ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi
pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
(c) laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di
masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara
menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen.
Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling
rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika
Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal,
bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin
meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah
meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang
ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat,
Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan
arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab social
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama
menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi
perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam
kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak.
Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan
masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan
keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1. ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi
keuangan ke dalam mata uang nondomestic
2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara
terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
3. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan
seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga,
beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya
IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun
kelompok kedua prinsip akuntansi.
PENGUNGKAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat
internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan –
tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham,
anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan
kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan
peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN
PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai
saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan
sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language –
XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini
dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan
keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak
perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat
menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN
LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di
negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel
dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh,
pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen
yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di
tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara
pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan
keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan
pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan
pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan
pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi
mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar
berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini
dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan
upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI
PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus
sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib,
tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia.
Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah
harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan
dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih
banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis
keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh
keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan
yang ketat.
Sumber :
Hendriksen,
Elden S. dan Michael F. Van Breeda. Teori Akunting. Edisi ke-5. Buku Satu.
Batam:
Interaksara, 2000.
TUGAS MINGGU KE-5
Translasi Mata Uang Asing
1.
Membedakan translasi dan konversi antar
mata uang asing.
Jawab :
Translasi
tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
seperti halnya sebuah neraca yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi,
dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Pada konversi
terjadi pertukaran fisik antar mata uang.
2.
Memahami istilah-istilah dalam translasi
mata uang asing.
Jawab :
-
Konversi : pertukaran suatu mata uang ke dalam mata
uang lain.
-
Kurs kini : nilai tukar yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan yang relevan.
-
Posisi aktiva bersih yang beresiko, yaitu kelebihan
aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di
translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini.
-
Kontrak pertukaran forward : suatu perjanjian untuk
mempertukarkan mata uang dari negara yang berbeda dengan menggunakan kurs
tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
-
Mata uang fungsional : mata uang utama yang digunakan
oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang
tersebut adalah mata uang negara dimana perusahaan itu berlokasi.
-
Kurs historis : kurs nlai tukar mata uang asing yang
digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli
atau terjadi.
-
Mata uang pelaporan : mata uang yang digunakan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
-
Kurs Spot : nilai tukar untuk pertukaran mata uang
dalam waktu segera.
-
Penyesuaian translasi : penyesuaian translasi yang
timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu
perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
3.
Mengetahui perbedaan keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing.
Jawab :
1)
Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari
aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas
asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai
bagian dari ekuitas konsolidasi.
2)
Penangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan
melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca
terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi
selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara
yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama
sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3)
Penangguhan Parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan
mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan
hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan
keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4)
Tidak Ditangguhkan
Mengakui
keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun,
memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan
memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi
laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar. Keuntungan
dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas
investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
4.
Menghitung keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing.
Jawab :
Contoh kasus :
Tanggal 1 Januari 2009 (tanggal
transaksi) perusahaan meminjam dana dari Bank di luar negeri sebesar $US
10.000,- dimana kurs yang berlaku pada saat itu adalah (spot rate) Rp
10.000,- per $US. Jika perusahaan melunasi seluruh hutangnya pada tanggal 1
Desember 2009 dan kurs yang berlaku pada tanggal 1 Desember 2009 (tanggal
penyelesaian) dan kurs yang berlaku adalah Rp 11.000,- per $US. Dari uraian
transaksi peminjaman tersebut antara tanggal trnasaksi dengan tanggal
penyelesaian terjadi pada tahun 2009 sehingga seluruh selisih kurs yang terjadi
sebesar Rp 1.000,- x $US 10.000 = Rp 10.000.000,- dibebankan seluruhnya di
tahun 2009.
Jika pelunasan dilakukan
pada tanggal 15 Maret 2010 dengan kurs yang berlaku sebesar Rp 12.000,-
sehingga timbul selisih kurs sebesar Rp 2.000,- x $US 10.000,- = Rp
20.000.000,- maka karena tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian meliputi
dua periode yaitu tahun 2009 dan 2010 maka selisih kurs Rp 20.000.000,- akan
dibebankan di dua tahun tersebut. Untuk dapat menghitung berapa beban tahun
2009 maka kurs tanggal transaksi akan dibandingkan dengan kurs pada tanggal
neraca (akhir tahun). Jika misalkan kurs akhir tahun adalah Rp 11.500, maka
pembebanannya adalah:
Tahun 2009 : $US 10.000 x (Rp 11.500 –
10.000) = Rp 15.000.000,-
Tahun 2010: $US 10.000 x (Rp 12.000 –
11.500) = Rp 5.000.000,-
Jumlah = Rp 20.000.000,-
Ada
beberapa poin yang perlu diketahui. Pertama penghitungan selisih kurs adalah
hanya atas pos moneter saja. Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan
kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat
ditentukan. Ketentuan pajak pun sejak semula sudah mengikuti ketentuan ini.
Jadi apabila kita membeli mesin (pos non-moneter) dengan harga US $10.000,-
dengan kurs Rp 10.000,- yang berarti mesin dicatat seharga Rp 100.000.000,-
maka apabila terjadi perubahan kurs nilai mesin tidak berubah dan tidak menimbulkan
selisih kurs. Namun apabila pembelian mesin tersebut dilakukan dengan kredit
yang memunculkan saldo hutang dan terjadi perubahan kurs maka akan menimbulkan
selisih kurs.
Kedua, dalam penghitungan selisih kurs
PSAK menganut azas konservatif dimana pada setiap akhir tahun unit usaha harus
menghitung selisih kurs atas pos moneter dalam mata uang asing. Dengan kata
lain PSAK tidak mengenal kurs tetap dalam penghitungan selisih kurs.
5.
Memahami pengaruh penggunaan berbagai
metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Nilai tukar yang dapat digunakan saat
melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu:
1. Kurs kini (current), adalah kurs nilai
tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis (historical), adalah kurs
nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh
atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
3. Kurs rata-rata (average), adalah
rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai
tukar historis.
Pengaruh
penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan
keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing umumnya
mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam
mata uang asing dalam laporan
berdenominasi mata uang domestik.
Penggunaan kurs
nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata
uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata uang asing
yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs
kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi mata
uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran
yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan
mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata
uang perusahaan pelapor.
Dari dua jenis
penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang
terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya
berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian, yang kedua adalah
keuntungan dan kerugian transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan
keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.
Suatu transaksi
yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata yang
tercermin secepatnya dalam laba, sedangkan penyesuaian translasi (termasuk
keuntungan dan kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum
direalisasi atau masih di atas kertas. Perlakuan akuntansi yang tepat atas
keuntungan dan kerugian jenis ini belum jelas.
6.
Melakukan evaluasi dan memilih metode
translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
Jawab :
Satu metode translasi tidak dapat memenuhi dengan sama
translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang
berbeda. Ada tiga pendekatan translasi yang berbeda yan dapat diterima:
1. Metode historis
2. Metode kini
3. Tidak dilakukan translasi sama sekali
Objek translasi adalah untuk
mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara asal induk
perusahaan.
Prinsip temporal pada umumnya
mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva dan
kewajiban yang awalnya dinyatakan dalam unit mata uang asing.
Tidak ada translasi yang memadai
jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil,
karena tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode
yang manapun.
Translasi tidak diperlukan jika
laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar
untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk negara lain yang berada
dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi
mata uang nasional yang dapat dibandingkan.
Kurs translasi yang tepat
mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha yang ada. Kurs pasar bebas yang
digunakan untuk transaksi spot di negara di mana akun-akun ditranslasikan ke
nilai asalnya adalah satu-satu kurs yang secara tepat mengukur nilai transaksi
sekarang.
Beberapa kurs nilai tukar, yaitu:
1. Kurs pembayaran dividen
2. Kurs pasar bebas
3. Kurs penalti atau preferensi
yang dapat digunakan (terkait dengan ekspor atau impor)
Kurs pasar bebas lebih disukai,
dengan satu pengecualian: apabila terdapat kontrol nilai tukar yang khusus
(yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan untuk
transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang berlaku),
kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.
7.
Memahami hubungan antara translasi mata
uang asing dengan inflasi.
Jawab :
Penggunaan kurs kini untuk
mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan
berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang jauh lebih rendah daripada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan
dengan beban
depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi
seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan
informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya
merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh
inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan
masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi
sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan
kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan
dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan
dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen
dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan
menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam
mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan
terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat
dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Sumber :
Frederick Education – Prentice. D.S.Choi, Gary K.Meek, International
Accounting, Pearson
TUGAS MINGGU KE- 6
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
1.
Memahami mengapa laporan keuangan memiliki
potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga.
Jawab :
Dari sudut
pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistrosi
-
Proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu histories
-
Anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja
- Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi
pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang
dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
-
Kenaikan
dalam proporsi pajak
-
Permintaan
dividen lebih banyak dari pemgang saham
-
Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
-
Tindakan
yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang
sangat besar)
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi
secara eksplisit berguna dilakukan karena
beberapa alasan :
-
Pengaruh
perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi sutu
perusahaan
-
Mengelola
masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang
akurat atas masalah tersebut
-
Laporan
dari para manager mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga
lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas
masalah-masalah tersebut.
Meskipun inflasi melambat, akutansi
perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam
beberapa waktu dapat menjadi signifikan
2.
Mengetahui istilah-istilah akuntansi
inflasi dan memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Daftar
istilah Akutansi Inflasi
-
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos
Contoh: biaya histories atau biaya penggantian
merupaka atribut suatu aktiva yang diukur untuk keperluan akutansi.
-
Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk
perubahan tertentu dalam harga
-
Kekayaan yang dapat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih
suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih
-
Mekanisme Penyesuaian. Manfaat berupa keuntungan daya
beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa
perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi
sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang
-
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah mata uang yang telah
disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum
-
Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan nilai
biaya kini nonmoneter suatu aktiva
-
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi
pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih
dari 25% pertahun
-
Inflasi. Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian
-
Aktiva moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang
tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha
-
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara
umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi
-
Kewajiban moneter. Suatu kewajiban untuk membayar
jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan
suku bunga yang tetap
-
Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum
yang terjadi karena terdapatnya kativa moneter selama periode inflasi
-
Penyesuian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan
harga khusus seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh sutu usaha dalam
menjalankan operasinya
-
Jumlah nominal. Jumlah harga mata uang yang belum
disesuaikan dengan perubahan harga
-
Aktiva Nonmoneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya
klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan
-
Kewajiban Nonmoneter. Suatu utang yang tidak
mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti uang muka
pelanggan
-
Penyesuian Paritas. Suatu penyesuian yang mencerminkan
perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan Negara tuan rumah
-
Aktiva permanent. Istilah di Brasil untuk aktiva tetap,
gedung, investsai, beban tangguhan, dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi
atau amortisasi
-
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana
pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang
representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari
keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar
-
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk
memeperoleh barang dan jasa
-
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk
perubahan harga
-
Biaya penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi
jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha
-
Mata uang pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan
-
Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat
suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri
yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi
-
Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk
komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan
-
Metode translasikan-nyatakan kembali. Suatu metode
konsolidasi pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan dan kemudian
dinyatakan kembali jumlah yang ditanslasikan terhadap inflasi induk perusahaan
Jenis Penyesuaian Inflasi
Akutansi untuk pengaruh laporan keuangan atas
perubahntingkat harga umum disebut sebgai model daya beli konstan biaya
histories. Akutansi untuk perubahan harga khususdisebut sebagai model biaya
kini
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli)
disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum
Indeks Harga
Perubahan
tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga
Penggunaan Indeks Harga
Angka
indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama
periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya
beli
konstan biaya histories)
Obyek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Darimana
datangnya kerugian moneter?
Selama
inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan
kegiatan operasionalnya. Perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban moneter,
klain terhadap atau kewajiban untuk m embayarkanmata uang dengan jumlah yang
tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha, yang umumnya
akan kehilangna daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup
kebanyakan utang, yang umumnya akan menimbulkan keuntungandaya beli selama
inflasi
Penyesuaian Biaya Kini.
Model
biaya kini berbeda dengan akutansi utama. Pertama, aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya histories. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3.
Menentukan perbedaan model akuntansi biaya
terkini dan konvensional.
Jawab :
Secara umum, dalam akuntansi konvensional, laporan keuangan
disajikan berdasarkan nilai historis yang mengasumsikan bahwa hargaharga (unit
moneter) adalah stabil. Akuntansi konvensional tidak mengakui adanya perubahan
tingkat harga umum maupun perubahan tingkat harga khusus. Sebagai
konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti pada periode inflasi,
maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidaklah relevan. Pada periode
ini pendapatan umumnya dinilai lebih tinggi sedangkan aktiva tetap dinilai
lebih rendah. Sebenarnya, terdapat beberapa metode akuntansi mengenai pengaruh
perubahan harga, antara lain akuntansi harga tetap, akuntansi nilai sekarang,
dan akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat harga umum akan mengadakan restatement
komponen-komponen laporan keuangan ke dalam rupiah pada tingkat daya beli
yang sama, namun sama sekali tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dalam akuntansi berdasarkan nilai historis.Pada prakteknya,
kontroversi yang menyangkut relevansi penggunaan akuntansi tingkat harga umum
masih berlanjut hingga saat ini. Beberapa argumentasi yang mendukung maupun
menolak penerapan akuntansi tingkat harga umum akan disajikan dalam artikel
ini. Demikian juga hasil dari dua penelitian mengenai pengaruh penerapan
akuntansi tingkat harga umum terhadap laporan keuangan akan diperbandingkan
guna melihat apakah penyesuaian berdasarkan akuntansi tingkat harga umum memang
diperlukan.
4. Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris, dan Brasil.
Jawab :
AMERIKA
SERIKAT
Pada tahun
1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan No 33 berjudul
Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS
mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan daya beli
konstan kini. Perusahan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk
masing-masing dari 5 tahun terakhir :
-
Penjualan
bersih dan pendapatan opersai lainnya
-
Laba
dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
-
Keuntungan
atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih
-
Kenaikan
atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas
bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih
rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat
harga umum)
-
Setiap
agregat penyesuaian translasi mata uang aing, berdasrkan biaya kini, yang timbul dari
proses konsolidasi
-
Aktiva
bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
-
Laba
persaham (dari opersai berjalan) menurut dasar biaya kini
-
Deviden
persaham biasa
-
Harga
pasar akhir tahun perlembar saham biasa
-
Tingkat
Indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Laporan biaya kini di Inggris
mewajibkanbaik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di
Inggris memeperbolehkan 3 pilihan pelaporan :
-
Menyajikan
akun akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya
historis
-
Menyajikan
akun-akun biaya histories sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
-
Menyajikan
akun-akun biaya kini sebagai sati-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang direkomen dasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2
kelompok pilihan pelaporan, hokum perusahan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brasil. Penyesuaian inflasi yang
sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan
ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal
untuk mengukur devaluasi mata uang
local. Aktiva permanent meliputi aktiva
tetap, gedung, investsai, beban tangguhan
dan depresiasi terkait, serta kaun-akun
amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun
ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan
pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang
digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
5. Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi.
Jawab :
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi terdiri
dari paragraf 1 – 40. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf
yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama.
PSAK 63
harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada
panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur
yang tidak material.
6. Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih baik untuk mengukur
pengaruh inflasi.
Jawab :
Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
1.Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik
mengukur pengaruh inflasi.
2.Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian
inflasi.
3.Akuntansi inflasi luar negeri.
4.Menghindari fenomena kejatuhan ganda
7. Definisi penurunan ganda (double dip)
dan menjelaskan cara penangannya.
Jawab :
Pencegahan terjadinya double-dip
Pada saat me-restate
perkiraan-perkiraan luar ngeri untuk memperhitungkan inflasi luar negeri,
kehati-hatian harus dijaga untuk mencegah fenomena “double-dip”. Masalah ini
timbul dari fakta bahwa inflasi lokal memberi dampak
langsung pada kurs yang digunakan dalam proses translasi. Walaupun ahli ekonomi
umumnya mengasumsikan suatu hubungan terbalik antar laju inflasi internal suatu
negara dengan nilai eksternal valutanya, bukti-bukti memperlihatkan bahwa
hubungan seperti ini jarang terjadi, paling tidak dalam jangka pendek. Oleh
karenanya besarnya penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan fenomena antara
kurs dengan perbedaan inflasi.
Penyesuaian inflasi terhadap harga
pokok penjualan dan beban depresiasi dirancang untuk menekan laba “seperti yang
dilaporkan” agar tidak terjadi overstatement laba.meskipun begitu, akibat
hubungan negatif antara inflasi lokal dan nilai valuta, perubahan kurs antara
laporan keuangan yang lain yang berurutan, yang pada umumnya diakibatkan oleh
inflasi (paling tidak selama satu periode tertentu), akan menyebabkan perusahaan
merefleksikan paling tidak sebagian dampak inflasi (yaitu penyesuaian translasi
valuta), dalam laba “seperti dilaporkanya”. Jadi untuk mencegah penghitungan
inflasi ganda, kerugian translasi yang telah tercermin dalam laba “seperti yang
telah dilaporkan” sebuah perusahaan harus diperhitungkan sebagai bagian dari
penyesuaian inflasi.
Penyesuaian di atas relevan untuk
perusahaan multinasional yang berbasis di AS karena telah mengadopsikan dolar
sebagai valuta fungsional operasi luar negeri berdasarkan FASB No.52 dan yang
mentranslasikan persediaan dengan menggunakan kurs berjalan. Sedangkan bagi
perusahaan yang berbasis di Eropa kecendrungannya ke arah penggunaan metode
translasi kurs berjalan. Sehingga tanpa adanya penyesuaian maka bisa berakibat
laba yang terlalu rendah atau laba terlalu tinggi karena inflasi luar negeri
dihitung dua kali.
Sumber :
http://andrianti-putri.blogspot.com/2011/05/perbedaan-model-akuntansi-biaya-terkini.html